Sejak tamat kuliah tahun 2014, ini kali pertama aku mengikuti tes CPNS. Karena setelah kuliah pada tahun tersebut aku memilih mengikuti Program SM-3T dan bertugas mengajar ke Kabupaten Jayawijaya, Papua sampai tahun 2015. Kemudian dilanjutkan mengikuti PPG selama setahun untuk mendapatkan gelar profesi guru yaitu Gr.
Ceritanya, beberapa hari sebelum berangkat ke Jakarta, tepatnya pada tanggal 5 September, di beberapa grup whatsapp beredar informasi dibukanya pendaftaran CPNS periode II yang diadakan oleh 61 K/L (Kementerian/Lembaga). Setelah membaca hampir seluruh formasi, hanya dua formasi yang secara spesifik membutuhkan jurusan pendidikan kimia sebagai Guru, yaitu provinsi Kaltara dan Kementerian Perindustrian. Dari berbagai persyaratan yang diminta, aku hanya bisa mengusahakan untuk mempersiapkan nilai TOEFL pada Kemenperin, karena tidak sanggup pergi ke provinsi Kaltara seorang diri untuk melakukan validasi berkas.
Sekembalinya dari Jakarta, dan setelah meminta berbagai pertimbangan Ibu, Haris dan Syamsul, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti tes CPNS Periode II tahun 2017 ini. Meskipun punya kesempatan menjadi CPNS Guru Garis Depan, tapi aku memiliki pertimbangan sendiri dalam hal ini. Bukankah pada intinya menjadi CPNS dan mengabdikan ilmu yang dimiliki untuk negara? *okefix ini lebay*
Setelah membaca semua lampiran formasi yang dibuka pada periode 2 ini, aku segera membuat akun di sscn. Pertama kali nyoba daftar dengan memasukkan NIK dan no. KK, eh malah dijawab data tidak valid. Sempat panik dan nanya berulang kali sama ibu, tapi tetap saja gagal. Syukur ada pilihan lain yaitu memasukkan NIK kepala keluarga jika no. KK tidak terdaftar, dan voila, it's work! Ternyata permasalahannya adalah data kepindahan kami ke Pekanbaru belum masuk ke disdukcapil. Next ini akan kami urus ke kelurahan dan kecamatan, biar segera diurus.
Kemudian aku mencoba simulasi yang disediakan oleh Biro Kepegawaian Kemenperin, ada lima formasi yang tersedia yang dapat aku pilih, yaitu: Guru SMTI Padang, Guru SMTI Yogya, Analis Labor Baristand Medan, Analis Labor Baristand Palembang dan Peneliti Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Yogya.
Karena aku berasal dari jurusan pendidikan dan memiliki pengalaman mengajar, maka aku mengusahakan diri untuk mengikuti Tes TOEFL dan meraih skor minimal 475 sebagai persyaratan menjadi guru di bawah naungan Kemenperin. Tapi setelah dua kali mengikuti tes TOEFL di Balai Bahasa Universitas Riau dengan biaya Rp 150.000/tes dan memperoleh skor di bawah 475, akhirnya aku menyerah untuk mengambil formasi tersebut. Mungkin belum rezekiku untuk mengambil formasi tersebut.
Sebenarnya bisa saja membeli sertifikat TOEFL dengan skor yang kita inginkan, tapi aku tak mau melakukan hal tersebut, karena itu tidak sesuai dengan keyakinanku. Niat baik harus sejalan dengan proses yang baik pula.
Aku mempertimbangkan kembali tiga pilihan formasi yang tidak memerlukan nilai TOEFL. Analis labor dan Peneliti. Kedua pekerjaan ini secara umum sama-sama berkutat di laboratorium. Alhamdulillah aku punya bekal sebagai asisten laboran dan pernah ikut melakukan serta melihat penelitian murni, membuatku yakin untuk memilih salah satu formasi dari ketiga pilihan tersebut. Bismillahirrahmanirrahiim, aku memilih formasi Peneliti Ahli Pertama di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik di Yogyakarta. Karena menjadi peneliti lebih menantang dan aku bisa mengembangkan kemampuan serta mengupgrade pengetahuanku. Dan entah kenapa aku juga punya ketertarikan khusus dengan kota ini.
Sejak melakukan pendaftaran pada tanggal 11 September, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar sampai hari ini. Dimulai dari sejak dinyatakan lolos seleksi online pada tanggal 4 Oktober, kemudian lolos validasi berkas pada tanggal 11 Oktober di ATIP, dan dinyatakan lulus secara Passing Grade pada tes SKD tanggal 20 Oktober di Aula Korem 032 Wirabraja.
Sebagai informasi, untuk melewati tes SKD ini akan cukup sulit kalau kita tidak mempersiapkan diri dengan baik. Berbekal buku soal tes CPNS yang kubeli di Gramedia, juga berbagai soal/materi yang beredar di dunia maya serta simulasi-simulasi tes SKD CAT alhamdulillah aku dinyatakan lulus secara Passing Grade, dimana nilai TWK 90, TIU 85 dan TKP 159.
Terima kasih ya ALLAH, terima kasih untuk doa-doa di setiap sujudmu Ibu, untuk keluargaku Ayah, Haris dan Ika, untuk Mi Amor, Syamsul dan keluarganya. Memang benar perjuangan ini belum selesai, tapi aku takkan pernah sampai pada tahap ini tanpa dukungan mereka semua.
Berhubung masih banyak yang belum selesai melaksanakan tes SKD CAT dari BKN, maka aku harus bersabar menunggu pengumuman apakah aku berhak untuk mengikuti tes SKB. Insya Allah pengumumannya akhir bulan Oktober ini. Sementara itu aku harus mempersiapkan diri untuk Psikotest dan Wawancara jikalau nanti dinyatakan lulus.
FIGHTING RANTI ^^