Friday, March 20, 2015

Come Back

        Huwaaaa udah hampir setahun gak nge-post disini. Udah banyak banget sarang laba-labanya, saatnya bersih-bersih dan dekorasi ulang ^^.
      Banyak hal yang terjadi setahun belakangan ini. Aku udah selesaikan studi S1-ku, aku udah move on dari masa laluku, aku jadi ikut SM-3T, dan udah hampir 7 bulan ini aku mengabdikan diri mengajar di tanah papua, tepatnya desa Walesi, Distrik Walesi, Kab. Jayawijaya.
       Disini aku gak sendirian kok, kami ada 36 orang dari Riau dan 30 orang dari Mulawarman. Aku mengajar di MI Merasugun Asso Walesi dan MTsN Walesi. Disini aku tinggal bareng Fatma, Fitri dan Erna, kami menyebut diri kami "blue house family". Gak hanya mengajar di sekolah, kami juga mengajar mengaji dan les malam di Pondok Pesantren Al-Istiqomah. Tinggal dan mengabdi di Walesi membuat kami jadi terlihat berbeda dibandingkan guru SM-3T lainnya :D
     Aku senang berada disini, karna aku menemukan keluarga baru yang benar-benar berbeda. Ya meskipun seringkali aku rindu dengan yang ada di ujung pulau sana (red: Riau). Mengajar anak-anak papua bisa dikatakan susah-susah gampang. Banyak trik yang harus dilakukan supaya semua konsep materi pelajaran bisa nyantol lama di otak mereka. Kadang pernah aku merasa lelah dan jenuh, tapi lagi-lagi kucoba refresh niatku agar semangat lagi ^^
      Di Walesi tidak hanya kami yang pendatang, ada para ustad dan pengurus pontren, ada pos tentara, juga sering ada jemaah tabligh yang datang sesekali saat weekend. Belum lagi kalau hari libur atau hari Minggu tiba, ada banyak pengunjung yang datang untuk rekreasi ke air terjun (red: air jatuh). Lokasi air terjun ini ada di belakang sekolah.
       Buat yang pernah dengar "buah merah" buah khas endemik papua, aku sudah pernah melihat buahnya bahkan pengolahannya. Karna bapak kepala asrama pontren ini memiliki usaha minyak buah merah. Per botolnya dijual 75ribu (diluar ongkir). Pelanggan bapak hampir ada di seluruh penjuru tanah air.
   Honai, babi, bapak-bapak berkoteka, mama-mama bersali merupakan pemandangan biasa disini. Awalnya geli dan aneh, tapi ya mau gimana lagi, memang adat budaya mereka seperti ini. Aku juga mulai mengerti sedikit-sedikit kosakata dalam bahasa mereka. Entar di postingan berikutnya aku buat kamus Papua, khususnya walesi punya.
     How about my love life??? Next postingan juga yaaaa ^^ tidak apa-apa to. Yang pasti dengannya kini aku bahagia. He completes me. Hope in the future I still with him.

My Featured Post

Si unik Kapur Barus

Sejarah Kapur Barus Kapur Barus sudah bukan lagi barang aneh dalam kehidupan kita. Hal ini selain karena pemanfaatannya juga dikarenaka...