Sunday, October 29, 2023

New Senja-ku: "Kosong"

KOSONG
by: rns

Aku mulai melihat semua ini dari sisiku tanpa melihatmu lagi.
Aku mulai membanding-bandingkan.
Aku mulai menuntut lebih dan mengharapkan kesempurnaan.
Dan aku mulai menangis. Menyalahkanku menyalahkanmu.

Ada pula masanya aku mengerti maumu dan menjadi sangat tabah.
Aku mulai memikirkan inginmu tanpa melihat ambisiku.
Aku mulai menimbang-nimbang.
Aku mulai menerima apa pun yang menjadi kekuranganku dan kekuranganmu.
Dan aku mulai berfikir. Memahamiku memahamimu.
 
Kini disinilah kita,
berada di bawah langit yang sama,
untuk tujuan yang sama.
Meski cinta ini takkan pernah sempurna,
Tapi jika tak bersama,
kita seperti raga tanpa jiwa,
kosong.

Thursday, January 5, 2023

Akhir Kisah Kimiawan Lavoisier


Lavoisier.

Jika kamu pernah mempelajari kimia, maka seharusnya kamu tak lagi asing dengan nama Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794), atau biasa kita kenal Lavoisier. Seorang kimiawan dari Perancis, yang telah menyumbangkan banyak hal dalam ilmu kimia sehingga digelari sebagai Bapak Kimia Modern. 

Kali ini saya akan mengajak anda semua untuk mengenal lebih jauh Lavoisier yang hidupnya berakhir justru oleh Guillotine, sebuah alat untuk mengeksekusi terdakwa vonis hukuman mati dengan cara "memancung" kepalanya. 


AWAL MULA

Lavoisier terlahir dari keluarga yang sejahtera meskipun harus kehilangan ibu di usianya yang baru menginjak usia lima tahun. Ayah Lavoisier adalah seorang Pengacara sukses di Perancis, hal inilah yang menginspirasinya untuk mengambil jurusan hukum. Meskipun sebenarnya dia punya minat yang cukup besar terhadap ilmu sains. 

Wah, salah jurusan nih!

Haha, mungkin itulah yang bisa kita katakan saat ini. Lavoisier yang bergelar sarjana hukum justru tidak pernah melakukan praktik hukum. Beliau mengawali karirnya dengan bekerja di berbagai posisi pemerintahan. Ia menjadi anggota Ferme Generale, pegawai pemerintah kerajaan yang bertugas dalam memungut pajak dari rakyat untuk kerajaan Perancis. 

Meskipun beegitu Lavoisier lebih mengutamakan kegiatan ilmiah hingga dirinya terpilih di Royal Academy of Science (Akademi Ilmiah Kerajaan Perancis) pada tahun 1764. Pada tahun 1775, Lavoisier mendirikan laboratorium di Paris, tempat dimana dia bisa dengan leluasa menjalankan eksperimen sains. Laboratoriumnya menjadi tempat berkumpulnya para ilmuwan.

Kecintaannya pada dunia sains ini akhirnya menggemparkan dunia Ilmu Kimia ketika beliau memaparkan hasil risetnya di Traité Élémentaire de Chimie. Beliau mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen di wadah dalam ruang tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Jika merkuri oksida ini dipanaskan kembali, maka senyawa tersebut akan terurai menghasilan cairan merkuri dan gas oksigen yang jumlahnya sama seperti awal. Dengan hasil seperti ini, muncullah Hukum Lavoisier, atau yang dikenal dengan Hukum Kekekalan Massa, yang berbunyi: 

"Massa zat sebelum reaksi, sama dengan massa zat setelah reaksi."

Penelitian ini seketika mengubah masa Kimia Klasik menjadi masa yang baru: Kimia Modern. Konsep ini menjadi landasan akan hukum-hukum kimia dasar. Lavoisier pun dinobatkan menjadi Bapak Kimia Modern.


AKHIR KISAH

Hingga akhirnya Revolusi Prancis meletus pada tahun 1789. Sebenarnya Lavoisier sudah berusaha untuk tetap terpisah dari revolusi, tetapi karena sebelumnya telah bekerja sebagai pemungut pajak pemerintah, menyebabkan beliau dicap sebagai salah satu pengkhianat. 

Beliau ditangkap berbarengan dengan 27 anggota Ferme Generale lainnya. Pengadilan revolusi melakukan proses pemeriksaan dengan cepat dan menyatakan mereka bersalah dengan hukuman dipenggal kepalanya menggunakan Guillotine.

Saat pengadilan, ada permintaan khusus agar kasus Lavoisier dipisahkan mengingat sejumlah pengabdian yang sudah dilakukannya untuk masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan. Namun Hakim Pengadilan Revolusioner menolak permintaan tersebut dengan berkomentar, "Republik tak butuh orang-orang genius." Hingga kemudian seorang ahli matematika bernama Joseph Louis Lagrange membela Lavoisier dan mengatakan, “Memang diperlukan waktu sekejap untuk memenggal sebuah kepala, tetapi tak cukup waktu seratus tahun untuk menempatkan kepala seperti itu pada posisinya semula.”

Malang tak dapat ditolak, akhirnya Lavoisier harus meninggal sacara tragis, karena satu setengah tahun setelah beliau dieksekusi pemerintah akhirnya menyatakan beliau tidak bersalah dan telah dituduh secara tidak benar.


Sumber :
https://www.biografiku.com/biografi-antoine-lavoisier
https://id.wikipedia.org/wiki/Antoine_Lavoisier

Perubahan Itu Abadi

Annyeong 2023 ^^

Sudah lebih dua tahun ternyata aku tidak sempat menulis disini karena sibuk (?) semenjak mulai bekerja. Ya, aku sudah kembali bekerja. Sesuai jalan yang aku pilih. Menjadi guru kimia di SMA Negeri 20 Jakarta. Ya, aku lolos tes CPNS, alhamdulillah. 

Jauh dari suami, bekerja sambil mengurus anak, sungguh perubahan yang luar biasa dalam hidupku. Sungguh bukan pilihan hidupku sejak awal memutuskan untuk menikah. Apakah aku menyesal? Tidak. Aku menjalani ini atas kemauanku sendiri dengan ridho suami dan orang tua. Meski hati kecilku menaruh rasa bersalah untuk kedua jagoanku, tapi melihat mereka tumbuh dengan baik, aku bersyukur. 

Menjadi guru disini benar-benar tak ada kata santai. Tapi aku menikmatinya. Banyak banget yang mau diceritakan tapi nanti di postingan-postingan berikutnya deh. Terutama cerita tentang kelahiran anak ketiga, Qazi. 

Oiya, menyambut tahun 2023 rasanya tak afdhol kalau belum membuat target atau merapal harapan baru. Tak muluk-muluk, hanya satu yang aku inginkan sekarang. Suami pindah ke Jakarta, back to normal life menjalani hari-hari sebagai istri. 

Thursday, October 8, 2020

Cerita Horor di Asrama

Percaya sama hal-hal gaib?

Sebagai muslim, aku percaya. 

Pernah mengalami pengalaman mistis?

Pernah sih beberapa kali. 

Cerita dong cerita 🤣

Hahaha

Baiklah gaes, aku mau ceritain hal horor yang aku alami ketika hamil. Ini kejadian waktu aku masih tinggal di asrama batalyon wamena. 

***

Setiap tempat pasti punya cerita, dan hal-hal yang sering jadi topik menarik salah satunya adalah kejadian-kejadian mistis di tempat itu. Begitu pun di asramaku. Sering sekali aku mendengarkan berbagai macam cerita tentang ini dari ibu-ibu yang sudah lebih dulu tinggal disini. Bahkan rumah yang kutempati saat itu (katanya). 

Jujur selama beberapa bulan tinggal di rumah itu aku tak mengalami apa-apa. Walaupun sering ditinggal sendiri malam-malam dalam keadaan hamil, aku biasa-biasa saja menjalaninya. 

Hingga suatu hari, pada bulan Agustus, di bulan ketiga kami menempati rumah itu. Aku yang biasa sendiri di rumah ketika malam karena suami masih di kantor, sedang asik menonton tv. Entah angin apa, aku tiba-tiba menatap keluar ke arah jendela. 

Deg!

Bayangan hitam?

Kualihkan segera mataku. Setelah dirasa mentalku cukup kuat aku menoleh kembali untuk memastikan sekali lagi. Deg!

Bayangan itu masih ada, bergerak-gerak tidak beraturan. 

Segera kumatikan tv, masuk kamar, putar murottal dan menghubungi suami untuk segera pulang. Jantungku berdegup sangat kencang. Takut? Iya. Manusiawilah ya kan. Aku merapal ayat kursi tanpa henti meminta perlindungan Allah sambil mengusap perutku yang sudah mulai kelihatan. 

Tapi suami bukannya langsung pulang, dia malah mencecarku dengan pertanyaan yang sama. Ada apa? Kenapa? Dan aku terus saja menjawab dengan jawaban yang sama. Cepat pulang. Sampai menetes air mataku kala itu. 

Tak lama suamipun tiba di rumah dan masuk kamar. Aku langsung memeluknya dan menceritakan ketakutanku sambil menangis. Dia terus mengusap ubun-ubunku untuk menenangkanku. Sambil berkata "Siapa nih yang ganggu istri uda, jangan diganggu ya". 

Setelah dirasa aku agak tenang, diapun keluar kamar lalu masuk lagi. "Uni lihat dimana? Di jendela? Coba lihat lagi."

Tapi aku menolak yang kemudian disambut tawa olehnya. 

Lho kenapa?

Lalu akupun keluar, melihat ke jendela. Lho, bayangan itu masih ada. Kemudian suamiku membuka gorden yang menutupi kaca jendela itu. Terlihatlah olehku bendera merah putih yang sedang berkibar. 

Astaghfirullah. 

Pecahlah tawa kami malam itu dibuatnya. 

***

Kalau diingat-ingat lucu banget kejadian itu. Tapi tetap saja sejak malam itu aku ga mau lagi lihat ke jendela. Bayangan bendera yang berkibar di balik jendela itu bikin parno sih. 

Selama di asrama belum pernah sih rasakan atau lihat langssung hal-hal mistis seperti ini. Kalaupun pernah ya jaman aku masih tinggal di air molek. Tapi kayaknya ga bakal aku ceritain deh. Yang penting, dimanapun berada tetap minta perlindungan Allah. Karena kita manusia biasa dan Allah luar biasa. Barakallahu fiikum. 

Friday, October 2, 2020

A Million Dreams (OST. The Greatest Showman)

Pertama kali dengar lagu ini, yang terlintas di benakku saat itu adalah uda. Lagu ini ngegambarin banget perjalanan cinta kami, bagaimana aku dan uda terus saja bertahan dalam hubungan yang bagi orang lain tak mungkin dan tak mudah.

Mungkin mereka berpikir kami ini terlalu nekat atau kami sudah "gila", karena cinta telah membutakan logika kami. 

Ah, 

Mungkin mereka benar, kami memang sudah gila. 

Tapi seakan tak peduli, kami malah terus saja saling meyakinkan bahwa ini belum apa-apa, Allah pasti akan kasih jalan jika kami terus saja percaya. 

Bahkan setelah menikah dan punya anakpun, masih banyak yang geleng-geleng kepala dengan setiap pilihan yang kami ambil. 

Kami punya sejuta mimpi yang takkan mudah dipahami siapapun. Biarlah waktu saja yang membuktikan keputusan ini benar atau salah, tapi tetap saja mau salah atau benar bagi kami, yang terpenting adalah kami selalu bersama-sama menjalaninya sampai akhir. 

Apalagi semenjak menikah, punya anak, aku malah makin cinta dengan uda. Orang ini sejak awal tak pernah meragukanku sedikitpun. Dia selalu berusaha menyempurnakan mimpi-mimpi yang kukejar. Orang yang selalu berusaha menjadikanku sebagai versi terbaik dari diriku. Orang yang akan selalu siap jadi back up kapanpun. 

Inilah yang membuatnya berbeda sehingga aku memilihnya sebagai pendamping sampai akhir. 

So, lets sing with me gaes. Here's for you from us. 


A Million Dreams - by Ziv Zaifman, Hug Jackman, Michelle Williams 

(OST. The Greatest Showman)

[Ziv Zaifman]
I close my eyes and I can see
Kupejamkan mata dan aku bisa melihat
The world that's waiting up for me
Dunia yang menantikanku
That I call my own
Dunia yang milikku
Through the dark, through the door
Berjalan dalam kegelapan, melewati gerbang
Through where no one's been before
Melewati tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya
But it feels like home
Tapi rasanya seperti di rumah

They can say, they can say it all sounds crazy
Mereka berhak mengatakan semuanya terdengar gila
They can say, they can say I've lost my mind
Mereka berhak mengatakan aku gila
I don't care, I don't care, so call me crazy
Aku tak peduli, aku tak peduli, sebut saja aku gila
We can live in a world that we design
Kita berhak hidup di dunia yang kita rancang sendiri

'Cause every night I lie in bed
Karena setiap malam aku berbaring di kasur
The brightest colors fill my head
Warna-warna cerah memenuhi kepalaku
A million dreams are keeping me awake
Jutaan mimpi yang membuatku tetap terjaga
I think of what the world could be
Aku memikirkan dunia akan seperti apa
A vision of the one I see
Visi yang aku llihat
A million dreams is all it's gonna take
Jutaan mimpi yang akan dibawa
A million dreams for the world we're gonna make
Jutaan mimpi untuk dunia yang akan kita ciptakan

There's a house we can build
Ada rumah yang bisa kita bangun
Every room inside is filled
Setiap ruangan terisi
With things from far away
Dengan sesuatu dari jauh
The special things I compile
Hal spesial yang aku kumpulkan
Each one there to make you smile
Masing-masing membuatku tersenyum
On a rainy day
Di hari yang suram

They can say, they can say it all sounds crazy
Mereka berhak mengatakan semuanya terdengar gila
They can say, they can say we've lost our minds
Mereka berhak mengatakan kita gila
I don't care, I don't care if they call us crazy
Aku tak peduli kalau mereka kalau mereka menyebut kita gila
Run away to a world that we design
Berlari menuju dunia yang kita rancang

[Hugh Jackman]
Every night I lie in bed
Setiap malam aku berbaring di kasur
The brightest colors fill my head
Warna-warna cerah memenuhi kepalaku
A million dreams are keeping me awake
Jutaan mimpi yang membuatku tetap terjaga
I think of what the world could be
Aku memikirkan dunia akan seperti apa
A vision of the one I see
Visi yang aku llihat
A million dreams is all it's gonna take
Jutaan mimpi yang akan dibawa
A million dreams for the world we're gonna make
Jutaan mimpi untuk dunia yang akan kita ciptakan

[Michelle Williams]
However big, however small
Tak peduli besar atau kecil
Let me be part of it all
Izinkan aku menjadi bagian dari semua ini
Share your dreams with me
Berbagi mimpi bersamaku
You may be right, you may be wrong
Kau mungkin benar, kau mungkin salah
But say that you'll bring me along
Tapi katakanlah kau akan membawaku
To the world you see
Ke dunia yang kau lihat
To the world I close my eyes to see
Ke dunia yang aku bayangkan
I close my eyes to see
Yang aku bayangkan

[Michelle Williams & Hugh Jackman]
Every night I lie in bed
Setiap malam aku berbaring di kasur
The brightest colors fill my head
Warna-warna cerah memenuhi kepalaku
A million dreams are keeping me awake
Jutaan mimpi yang membuatku tetap terjaga
A million dreams, a million dreams
Jutaan mimpi, jutaan mimpi
I think of what the world could be
Aku memikirkan dunia akan seperti apa
A vision of the one I see
Visi yang aku llihat
A million dreams is all it's gonna take
Jutaan mimpi yang akan dibawa
A million dreams for the world we're gonna make
Jutaan mimpi untuk dunia yang akan kita ciptakan

For the world we're gonna make
Dunia yang akan kita ciptakan

(https://kutaulirik.blogspot.com/2019/06/lirik-lagu-a-million-dreams-dan-terjemahan.html?m=1)

Friday, August 21, 2020

Blighted Ovum

Sesuai janji aku di postingan sebelumnya, aku akan ceritain riwayat keguguran pertamaku di kehamilan kedua. 

***

Setelah mengalami proses melahirkan secara sesar dengan tidak merasakan gelombang cinta yang intens apalagi pembukaan, maka mulailah aku mencari-cari tentang VBAC (Vaginal Birth After Caesarea). Walaupun pengennya setelah quthbie lepas ASI baru program lagi, tapi berhubung kami tidak KB, jadi aku tetap kumpulin ilmu banyak-banyak tentang VBAC ini. 

Dan benar saja, qadarullah, di usia quthbie 11 bulan aku ga haid lagi 😂 tapi karna ga mau geer, aku tungguinlah kan. Soalnya waktu masih gadis aku pernah ngalamin 1-2 bulan ga haid, dan menurut dr. Bawono Suryo, dokterku kala itu, penyebab tidak haidnya aku adalah karena terjadi ketidakseimbangan hormon. 

Tapi masuk bulan berikutnya masih ga haid juga, jadi akhirnya ngomonglah sama abi-nya kan kalo udah dua bulan ni aku ga haid, dan dibelikanlah test pack. Alhamdulillah dapat garis dua waktu itu 😆

Untuk memastikan kehamilan ini rencananya kami mau USG, tapi berhubung sedang libur natal dan tahun baru dokter-dokter kebetulan pada cuti. Jadi ya kita tunggulah sampai awal tahun. 

Awal-awal hamil, seperti biasa ngalamin yang namanya mual-mual. Tapi anehnya itu hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Habis itu kok ngerasa kayak ga lagi hamil ya? Tapi ya berusaha positif thinking aja. Selang beberapa hari kemudian, malam itu pas lagi asik-asik nyantai di tempat tidur bareng abi dan quthbie, tiba-tiba aku ngerasain ada yang merembes lumayan banyak. Astaghfirullah. Aku buru-buru ke kamar mandi, subhanallah, banyak banget darah yang keluar waktu itu. Aku langsung lemes dan nangis-nangis ke abi quthbie. 

Malam itu juga abi quthbie langsung telpon dokter di poliklinik, mau dibawa langsung ke UGD tapi karna pendarahan udah berhenti aku bilang besok pagi aja ke RS. Dokter suruh pantau terus keadaanku. Dan malam itu terasa panjaaang sekali karna kami cemas dengan calon bayi kami. 

***

Besok paginya ternyata masih ada flek, tapi syukurnya tidak sebanyak malam sebelumnya. Karna dr. Charles masih belum bertugas jadinya hari itu cek dengan dr. Imanuel. Hasil USG menunjukkan ukuran kehamilanku baru 6 minggu, padahal kalau dihitung HPHT harusnya sudah 10 minggu lebih. Beliau khawatir janinku tidak berkembang, sehingga kemungkinan aku akan mengalami keguguran. Dengan mata berkaca-kaca, aku menerima resep penguat kandungan dari dokter. Ya Allah, lindungi janinku. 

Hari-hari bedrest menjadi terasa amat melelahkan. Padahal ga ngapa-ngapain tapi sedihnya pendarahan masih terus saja terjadi. Aku sempat stres dibuatnya, sehingga diam-diam banyak menangis dalam hati. Tapi namanya suami udah hapal semua gerak-gerik kita kan, jadi dia ga henti-hentinya nasehatin dan nguatin supaya akunya ikhlas seraya tetap berdo'a. 

Alhamdulillah meskipun jauh dari orang tua, aku punya mba-mba dan ibu-ibu yang baik di sekitarku. Yang selalu kasih semangat dan bantu nguatin aku, bahkan nawarin banyak bantuan. Banyaknya dukungan dari mana-mana membuatku tegar kembali dan yakin bisa melewati semua ini. 

***

Namun,

Qadarullah, sore itu setelah menerima kunjungan dari ibu-ibu kompi markas yang datang menjenguk, tiba-tiba aku mengalami kontraksi. Aku mengalami pendarahan hebat kembali. Suamiku sampai panik dan segera mencari bantuan. Aku merasa antara sadar dan tidak sadar waktu itu karena perutku sakit sekali. Pokoknya tau-tau aku sudah berada di dalam ambulance, dan mendengar suamiku berulang kali memanggil-manggil namaku. Tapi hal yang teringat pertama kali waktu itu adalah quthbie. Dan abi-nya bilang, quthbie udah dipegang sama mba hengki, ga usah khawatirin itu dulu. 

Selama dalam perjalanan ke rumah sakit suami ingatin aku untuk terus istighfar, dia berusaha menjagaku tetap tersadar agar tak putus berdzikir. Ya Allah, apa ini yang namanya kontraksi? Sakitnya tak bisa dijelaskan bagaimana rasanya, dengan berurai air mata aku berusaha mengatur irama nafasku. Tapi kenapa sulit sekali rasanya. 

Sesampainya di rumah sakit, dari ruang UGD aku dibawa ke ruang bersalin. Aku di-VT bidan sampai dua kali karna mereka tidak menemukan apa yang mereka cari. Dan malam itu aku disuruh istirahat dulu karna dr. Charles besok pagi baru datang. Sempat keluar darah yang menggumpal, tapi setelah dicek ternyata tidak ada jaringan dalam gumpalan darah itu. 

***

Keesokan harinya kami masih berharap ada keajaiban. Tapi hasil USG menunjukkan janinku memang tidak berkembang. Dokter menyarankan untuk melakukan kuret, karna dipertahankanpun percuma. Pada akhirnya janin akan keluar sendiri, ibunya yang kasihan karna akan terus mengalami pendarahan. Apalagi posisi janin sudah di depan mulut rahim. Sekali lagi aku melihat wajah suamiku yang masih terdiam dan kemudian balas melihatku yang masih menunggu keputusannya. Ya Allah, kenapa sakit sekali rasanya dada ini. Melihat aku yang hampir menangis, akhirnya dokter menyuruhku untuk istirahat kembali dan berdiskusi dulu dengan suami. 

***

Rasa sakit saat kehilangan Fathian kembali menyeruak. Rasa sakitnya makin menjadi disaat aku harus merelakan janin ini. Ya Allah, jika benar janin ini harus engkau ambil kembali, beri aku tanda ya Allah. Aku tak mau hanya karna demi mengasihani diri agar tidak kesakitan aku malah membuang anugrah ini. 

Dan malam itu juga Allah jawab do'aku. Tiba-tiba aku kembali merasakan perutku tidak enak. Rasa-rasa ada yang mau keluar. Aku minta ditemani suami ke kamar mandi untuk buang air kecil. Dan keluarlah jaringan yang berbentuk gumpalan daging itu 😭

***

Esok paginya, wajahku tak lagi sesendu sebelumnya. Hatiku sedih tapi aku sudah merelakan. Setelah di USG kembali, dokter mengatakan masih ada jaringan yang tertinggal dalam rahim, sehingga sebaiknya aku tetap melakukan kuretase agar tidak mengalami pendarahan terus menerus. Walaupun katanya kuret itu ga sesakit sesar, tapi tetap aja ngeri ngebayangin alat masuk untuk mengambil jaringan di dalam rahim kita. 

Saat mau kuret, suami ga berani liatin prosesnya. Dia berdiri aja di depan pintu. Trus pas dokter anestesinya mau bius dia bilang, maaf ya bu saya mulai. Dan tiba-tiba gelap. Gelap. Gelap. Asli aku ga tau apa yang terjadi setelah itu 😂

***

Tiba-tiba aku mulai melihat setitik cahaya, lama-lama titik cahaya itu mulai melebar memenuhi seluruh pandanganku. Aku bisa mendengar dengan jelas suara roda yang bergesekan dengan lantai. Lho, udah selesai ya? 

Aku juga mendengar dengan jelas suara suamiku. Sekuat tenaga aku berusaha menggerakkan tubuhku. Aku mau bilang, "sayang, aku udah bangun lho, aku denger lho suara kamu" 😅 

Pelan-pelan tapi pasti, akhirnya aku bisa menggerakkan jari-jariku kemudian membuka mata. Udah kayak adegan di drama-drama rumah sakitlah pokoknya, hahaha. 

Dengan sendok aku disuapin air minum. Katanya ga boleh banyak-banyak. Nanti mual. Padahal aku sudah lapar karena sejak semalam disuruh puasa. Jadinya aku disuapin roti sedikit-sedikit deh. Ah, lelaki ini. Allah Maha Baik, Dia udah kasih kamu buat aku. 

***

Kehilangan anak dan calon anak sempat membuat duniaku runtuh berkali-kali. Tapi sekali lagi, Allah Maha Baik, karena memberikanku suami yang baik 😚 dan anak yang baik pula. 

Alhamdulillah selama melewati proses yang sulit itu, Quthbie tidak pernah rewel dan sabar menantikanku. Jadi anak yang kuat ya Nak.

Wednesday, April 1, 2020

Tes CPNS Ketiga "Menuju SKB"

Sebelumnya aku udah cerita tes CPNS perdanaku disini
 https://duniarantie.blogspot.com/2017/10/tes-cpns-perdana.html?m=1

Tes CPNS kedua kujadiin satu aja di postingan ini ya. Jadi ceritanya waktu itu sekitar Oktober 2018 aku dinyatakan lulus administrasi CPNS dan akan mengikuti tes SKD tanggal 14 November di Makassar. Karena saat itu aku ambil Formasi Kemenag sebagai Guru Kimia di Sulawesi Selatan. 

Tapi di awal november sebelum tes, suamiku memintaku pulang ke Pekanbaru untuk melahirkan disana. Ya, saat itu lagi hamil si kembar yang sudah berusia 7 bulan akhir. Begitu urus surat layak terbang dari rumah sakit, dokter bilang minggu itu juga aku harus berangkat kalau mau pulang, karena takutnya aku udah ga boleh naik pesawat lagi nantinya. 

Akhirnya kita diskusi dan memutuskan untuk tidak melanjutkan tes CPNS ini sekaligus juga cuti dari pekerjaanku sebagai guru di MI Ar-rahman Wamena.

***

Setelah kembali lagi ke Wamena bersama Quthbie di bulan Oktober 2019, sempat ingin melanjutkan lagi menjadi guru di MI Ar-rahman. Tapi situasi sedang tidak kondusif saat itu, karna sebelumnya tanggal 23 september terjadi demo besar-besaran di wamena yang menyebabkan banyak para pendatang menjadi korban tewas. Sehingga suami melarangku mengajar dulu dan sementara fokus pada Quthbie dulu, dan kutunda niatku ini menunggu semester berikutnya saja. 

Siapa sangka saat itu orang-orang lagi sibuk daftar CPNS 2019, diskusi dengan suami akhirnya kita pilih tes CPNS di Jakarta sebagai guru Kimia. Kenapa Jakarta? Sejak awal kita maunya antara Pekanbaru atau Makassar, tapi saat itu yang tersedia hanya sebagai Guru IPA. Emang sih pendidikanku memungkinkan untuk mengambil formasi tersebut, hanya saja aku sudah terlanjur cinta kimia (hahaha) jadi pilihan kota besar lainnya yang memungkinkan hanya Jakarta. Bekerja bagiku bukan hanya masalah mencari uang atau berbagi ilmu. Tapi harus menjadi tempat bertumbuh dan berkembang yang baik untuk Quthbie. Di Jakarta menurut kami, memiliki banyak pilihan untuk mencari tempat pendidikan yang baik bagi Quthbie. Kerasnya kota Jakarta kelak juga akan membuatnya menjadi pribadi yang kuat dan berwawasan luas. Semoga pilihan kami ini tepat nantinya. Bismillah. 

Setelah selesai mendaftar secara online di akhir november, aku mulai mengisi hari-hariku dengan mengerjakan soal sambil momongin Quthbie yang lagi aktif-aktifnya. Disaat yang sama aku juga menyadari aku sedang hamil karna terlambat haid 🤣

Alhamdulillah pertengahan Desember aku dinyatakan lulus administrasi CPNS 2019, tinggal menunggu jadwal tes SKD saja lagi. Tapi di masa penantian itu, kami mendapat musibah. Aku mengalami pendarahan sejak awal januari, hingga akhirnya mengalami keguguran (next aku bakal ceritain ini).

Aku sempat down dan tidak menyentuh buku-buku soal lagi. Meski dari luar terlihat baik-baik saja, tapi ada luka yang kembali menganga di dalam hatiku. Wajah pucat Fathian terbayang-bayang kembali, aku sampai tak sanggup melihat janinku yang harusnya sudah berusia 11 minggu dikubur disamping rumah. Untung suamiku kuat dan selalu ada menyemangatiku. Meski ku tau, hatinya pun patah. 

Minggu kedua februari jadwal SKD ku pun keluar yaitu tanggal 20, aku mulai giat belajar lagi, bahkan sampai tengah malam disaat Quthbie sudah nyenyak. Tanggal 16 kita berangkat ke Jakarta, tapi sedihnya tanggal 18 suamiku harus kembali lagi ke Wamena dan tidak jadi menemaniku tes karna ada masalah di pekerjaannya. Mau sedih tapi ga bisa, karna sekali aku jatuh pada perasaan sedihku, maka aku butuh waktu untuk menyusun kembali serpihan-serpihan semangat itu, sedangkan aku sudah tak punya waktu, H-2 aku harus tes. 

Tanggal 20 Februari, dari jam 4 pagi aku sudah bangun dan bersiap diri. Quthbie yang ga mau bangun-bangun terpaksa langsung ku ganti saja bajunya. Lalu kami berangkat ke Kantor Walikota Jakarta Timur, karna aku dapat sesi pertama, dimana satu jam sebelum tes aku sudah harus di lokasi.  Quthbie kutitipkan pada adikku, Haris. Alhamdulillah Quthbie anteng dalam tidurnya sampai aku selesai tes.

Selama tes, secepat mungkin aku mengerjakan soal-soal yang ada. Yang menurutku sulit atau membingungkan langsung di skip aja. Begitu waktu tinggal setengah jam lebih, aku baru sadar belum mengerjakan soal TKP. Kuhitung berapa soal benar menurutku TWK dan TIU yang sudah kukerjakan, setelah yakin udah dapat nilai pas-pas makan. Akhirnya kutinggalkan TIU dan segera selesaikan TKP. Begitu TKP selesai, masih ada waktu sekitar 7 menit untuk selesaikan TWK dan dan TIU yang kutinggalkan sebelumnya. Secepat kilat kukerjakan semuanya tanpa ada satu soal pun yang dilewatkan. Alhamdulillah aku lulus Passing Grade, TWK 100, TIU 135 dan TKP 150. 


Hari-hari selanjutnya penuh ketidakpastian, karna aku takut tidak lolos perangkingan seperti tes CPNS 2017 sebelumnya. Cuma uda, suamiku selalu bilang, tak perlu takut, kalau rejekinya lulus insyaa Allah, kalau ga ya berarti rejekinya bukan dari situ.

Tepat tanggal 24 Maret sore, setelah molor satu hari, alhamdulillah aku dinyatakan lolos ke tahap SKB.


Syukur alhamdulillah juga aku sudah memiliki sertifikat pendidik sejak tahun 2016 yang lalu. Sehingga aku tak perlu  lagi mengikuti tes, cukup datang dan membuktikan keaslian sertifikatku serta sudah diupload saat pendaftaran awal.

Tapi karna dunia lagi ditimpa virus Covid19,  dan Indonesia salah satu negara yang terdampak, ditambah Jakarta menjadi kota Zona paling merah, maka tes SKB ini ditunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

Aku pun pulang ke Pekanbaru, menikmati isolasi diri selama 14 hari kedepan bersama Quthbie, sebab kami baru pulang dari Jakarta. Btw, ini hari ke-5 aku di Pekanbaru. 

Sunday, May 5, 2019

Kali Kedua

Siang tadi, kali kedua kujenguk anak pertamaku,
Fathian Arzanka Shidqi.

Assalamu'alaikum anakku sayang.
Ummi datang lagi nak. Mudah-mudahan ummi bisa tiap bulan kesini sebelum pulang ke wamena sama abi dan Quthbie. 

Abang baik-baik aja di surga sana kan? Pasti bahagia banget disana ya, apalagi langsung dalam asuhan Nabi Ibrahim as. Apalagi surgaNya Allah itu kan dambaan seluruh mukmin di dunia. 

Abang, ummi rindu. Sekalipun hanya dalam mimpi, hadirlah nak dalam mimpi ummi. Kenangan kita memang tak banyak ketika bertemu di dunia. Kita lebih banyak saling cerita kala abang dalam kandungan, atau kala abang  sama adek tendang-tendang perut ummi dan kita ketawa-ketawa bareng abi. Abang masih ingat gak cerita terakhir kita siang itu? Tentang semua harapan ummi untuk abang. Jangan khawatir ya nak, karna abang udah penuhin itu semua. Karna abang udah di surgaNya Allah nak. Tinggal ummi lagi yang berusaha. 

Ummi juga akan berusaha untuk gak nyusahin abang apalagi membuat abang sedih karna dosa-dosa ummi di dunia ini. Ummi akan berusaha menyusul abang ke surga. Ummi akan berusaha jadi hamba Allah yang taat. Agar Allah ridha, sehingga kita bisa ketemu lagi nanti disana. Kumpul lagi kita dengan abi, dengan Quthbie dan dengan calon-calon adek abang lainnya. Jadi ummi bisa peluk abang lagi, bisa cium abang lagi, dan gak akan ada jarak lagi diantara kita. 

Ummi, abi dan adek Quthbie sayang banget sama abang Fathian. Ya Allah, terimalah anakku disisi-Mu. Kami semua milik-Mu ya Allah. Dan izinkanlah kelak kami semua berkumpul lagi di dalam jannah-Mu, aamiin. 


Note: yang baca kisahku ini minta waktunya sejenak ya, bacakan Al Faatihah untuk anakku Fathian Arzanka Shidqi bin Syamsul Anwar. Terima kasih. 

My Featured Post

Si unik Kapur Barus

Sejarah Kapur Barus Kapur Barus sudah bukan lagi barang aneh dalam kehidupan kita. Hal ini selain karena pemanfaatannya juga dikarenaka...